Kamus psikologi, Dictionary of Behavioral Sciens,
menyebutkan enam pengertian komunikasi :
1. Penyampaian perubahan energi dari suatu tempat ke
tempat yang lain seperti gelombang suara.
2. Penyampaian atau penerimaan signal atau pesa oleg
organisme.
3. Pesan yang disampaikan.
4. (Teori Komunikasi) Proses yang dilakukan suatu
sistem untuk mempengaruhi sistem yang lain melalui pengaturan signal-signal yang disampaikan.
5. (K. Lewin) Pengaruh suatu wilayah personal pada yang
lain sehingga perubahan dalam satu wilayah menimbulkan perubahan hang berkaitan
pada wilayah lain.
6. Pesan pasien kepada pemberi terapi dalam psikoterapi
(Wolman, 1973: 69)
Daftar pengertian di atas menunjukan rentangan makna
komunikasi sebagaimana digunakan dalam dunia psikologi. Bila diperhatikan,
dalam psikologi, komunikasi mempunyai makna yang luas, meliputi segala
penyampaian energy, gelombang, suara, tanda di antara tempat, sistem atau
organisme. Kata komunikasi sendiri di pergunakan sebagai proses, sebagai pesan,
sebagai pengaruh, atau secara khusus sebagai pesan pasien dalam psikoterapi.
Jadi psikologi menyebut komunikasi pada penyampaian energi daro alat-alat
indera ke otak, pada peristiwa penerimaan dan pengelohan informasi, pada proses
palng pengaruh diantara berbagai sistem dalam diri organisme dan di antara
organisme.
Contoh kasusnya yang sering saya amati adalah ketika
seseorang membaca sebuah berita di salah satu media cetak, maka retina pembaca
yang terdiri dari 12 juta sel saraf lebih bereaksi pada cahaya dan penyampaikan
pesan pada cabang-cabang saraf yang menyambungkan mata dengan saraf optik.
Saraf optik menyambungkan implus-implus saraf itu ke otak. Sepuluh sampai 14
juta sel saraf pada otak pembaca disebut neuron, dirangsang oleh implus-implus
yang datang. Terjadilah proses persepsi yang menabjukan. Bagian luar neuron,
dendrit adalah penerima informasi. Soma mengolah informaai dan
menggabungkannya. Axom adalah kabel miniatur yang yang menyampaikan informasi
dari alat indera ke otak, otak ke otot, atau dari neuron yang satu kepada yang
lain. Di ujung axon terdapatlah serangkaian knop (terminal knobs) yang
melanjutkan informasi itu. Psikolog menyebut proses ini komunikasi, proses ini
memang tidak berbeda dengan sistem telekomunikasi dengan terminal-terminal
relay dan di lengkapi dengan komputer.
Akan tetapi, psikologi tidak hanya membahas komunikasi
di antara neuron. Psikologi mencoba menganalisa seluruh komponen yang terdapat
pada proses komunikasi. Pada diri komunikan, psikologi memberikan karakteristik
manusia komunikan serta faktor-faktor internal atau eksternal yang mempengaruhi
perilaku komunikasinya. Psikologi juga tertarik pada komunikasi di antara
individu, bagaimana pesan dari seorang individu menjadi stimulus yang
menimbulkan respons pada individu yang lain.
Dalam buku 'Psikologi Komunikasi' karya DRS. Jalaludin
Rakhmat, M.Sc., Fisher menyebutkan ada empat ciri pendekatan psikologi pada
komunikasi, yaitu :
1. Penerimaan stimuli secara inderawi ( sensory
reception of stimuli)
2. Proses yang mengentarai stimulus dan respon
(internal mediation of stimuli)
3. Prediksi respons (prediction of response)
4. Peneguhan respons (reinforcement of response)
Komunkasi afektif layaknya seorang strategi komunikasi
dalam memasarkan atau menggambarkan suatu produk agak khalayak dapat
mempercayai, mengikuti, bahkan menggunakan produk yang kita kembangkan, apabila
orang tersebut berhasil mempengaruhi seseorang maka dapat disebut komunikasi afektif,
namun apabila khalayak mengabaikan produk tersebut maka komunikasi menjadi
tidak afektif. Lalu bagaimana ciri-ciri komunikasi afektif menurut psikologi
komunikasi?
Pengertian, Artinya penerima yang cermat dari isi
stimulis seperti yang dimaksud oleh komunikator.
Kesenangan, Tidak semua komunikasi yang di sampaikan
untuk memberikan informasi dan berbentuk pengertian.
Mempengaruhi
sikap, Dalam hal ini sama dengan komunikasi persuasif, dengan memerluka
pemahaman tentang faktor pada diri komunikator dan pesan yang menimbulkan efek
pada komunikate.
Komunikan, Yang ditunjukan menumbuhkan hubungan sosial
yang baik sebab manusia adalah mahluk sosial yang tidak tahan hidup sendiri
atau salinv membutuhkan dan menguntungkan.
Tindakan, Seperti yang sudah di jelaskan sebelumnya,
bahwa komunikasi yang di gunakan adalah persuasif yang tentunya menghasilkan
efek berupa tindakan yang di kehendaki.
Setelah membahas panjang lebar tentang dunia psikologi
komunikasi, maka dapat saya simpulkan bahwa komunikasi dan psikologi sangat
erat hubungannya seperti saling melengkapi satu sama lain. Dimana komunikasi
adalah cara menyampaikan sesuatu dengan tujuan tertentu dan menghasilkan
dampak, serta peran ilmu psikologi yang mengkaji tentang jiwa seseorang dengan
penelitian-penelitian para ahli sehingga dapat tepat sasaran apa yang akan di
komunikasikan.
Refrensi
1. Wirawan Sarwono, Sarlito. Pengantar Psikologi Umum,
2012. Jakarta, Rajawali Pers
2. Rakhmat, Jalaludin. Psikologi Komunikasi, 2012.
Jakarta, Remaja Rosdakarya
0 komentar:
Posting Komentar